kau hinggap, sekejap
dengan keharuman buram
yang terus merayap tanpa harap
menyentuh bibirku-nuraniku
hinggap rapat tak bergerak
runtuh, lepas dari tubuh
hanya bunyi gemuruh
mengayuh seluruh ingatan
kehulu waktu yang makin tak kelihatan
wajah sederhana
yang masih duduk diam, seperti dendam
menunggu gelap malam, untuk terbang
mencari sarang lebah, penyengat resah
masih terus pasrah
menunggu angin berbelok arah!
030904
Tidak ada komentar:
Posting Komentar