Glitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word Generator

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد

Minggu, 12 Juni 2011

Fotosintesis

aku telah lupakan
namamu di surat2 harian
yang pernah selalu kutulis sepanjang lengang
kemudian kulempar ke tanah lapang

agar saat pagi kembali
mengganti sampulnya dengan warna segar
hijau daun, rerumputan harapan

yang pernah dititipkan ditiap goretan
cahaya matahari
280304

Siklus

tak ada yang bisa memaksanya turun
jadi seperti rintik hujan beruntun
jatuh memenuhi panggilan kekeringan
berbagai bidang manis
yang sangat romantis

karena debupun memang pasrah menunggu
karena samudra dan udara
telah menjanjikan kehidupan berikutnya

kembali di angkasa tanpa luka.
280304

Gerhana

tertidur lagi aku dalam kelelahan
setelah malam tergelincir riskan
dalam kekalahan diam2

saat gerhana dan purnama berebutan
rembulan terjepit lagi
dalam hasrat dan kelemahan!
100404

Teori

kapan diterapkan rumus
yang telah banyak terbungkus halus
dalam kardus berlabel khusus?

Panas di sebrang telah hampir membuatnya hangus

Tak adakah yang bisa mengirisnya
Lebih sederhana
Agar aku dapat membawanya
Pulang ke desa!
071203

Salam rindu

karena cinta, daun2 itu gugur
memenuhi panggilan kerinduan
yang lama dititipkan
ditiap tetes embun, di tiap daun
yang juga terus menjelaskan
arti warna2 ketulusan

pada tiap ranting kering, hening

setelah semua kesegaran terbawa terbang
beberapa hembusan keinginan
angin, burung
pepohonan, angan2
160304

Skat

jadilah lagi, kamar kecil ini sunyi lagi
tak ada yang tinggal, semua tanggal
setelah pintu dan jendela rontok
tersapu hasrat yang terpojok

akhirnya, kembali lagi
mencari sumber angina kemarin2
disetiap lembar daun2 kering, di sela tebing
untuk sekedar keharuman pengobat kerinduan
yang lama tersimpan di pot2 tanpa tanaman
0204

Klise

dingin menusuk
melewati tulang dan rusuk
mengetuk dinding hati yang mulai lapuk

menebar kenangan yang telah diam
jadi lagi menggenang
jadi bayangan
yang bersatu dengan gelap dan terang
mengepak- melayang- melewati perbatasan
yang sengaja dipancang lebar
agar musim rela bertukar
130304

Surat malam

untuk siapa keresahan ini?
Melenggang hampir setiap petang
Menggedor semua karidor
Bagai peluru2 teror

Untuk siapa puisi2 itu?
Berserakan sepanjang ingatan
Menumpuk jadi sarang nyamuk
Karena genangan perasaan
Tak bisa lagi mengalir sopan

Kesejukan jadi seperti konsonan
Yang tak bisa dieja dengan sepenuh rasa
seperti buku2 cerita
tanpa ending nyata
281003

Detak ini

sepanjang malam
hati seperti berputar- putar
seperti baling2 yang tersangkut akar
pasrah, atau mungkin kalah

karena seluruh isi sampanpun tumpah
terbawa arus halus gelombang keinginan
yang tak bisa kucegah
261003

Selebaran

Sudah banyak kalimat yang terloncat
Yang tak bisa lagi kuterjemahkan
Dengan berbagai kelapangan untuk diam

Setiap hurup hanya jadi redup
Setiap koma seperti duka yang disengaja

Dan tak kutemukan lagi
Dilembar2 yang terhampar
Selain gambar diriku yang makin gemetar
220903

Itu dunia

dekati, agar seluruh lekuknya kau kenali
setiap garis2 matanya
yang makin kerap berkedip, seperti koma2

mungkin cerita terlampau nyata
hingga banyak yang tak terlihat
karena begitu dekatnya
seperti kelopak matanya
300903

Episode

sisi2 jalan yang berpagar
penuh dipasang reklame bergambar
corak terang, gelap samar
menutupi seluruh celah gemuruh
setiap jengkal keinginan
yang makin terpantul, terpencil
ditrotoar tak beraspal

berulang mengerang ingin berpulang
dibungkusan sesal yang tak terbayar
berkurung murung yang telah tertimbun
080304

Serak

dimana aku sembunyikan lagi
rimbun rerumputan
yang telah tumbuh
jadi pohon2 besar penuh akar
memenuhi petak sempit kesadaran
yang pernah kutemukan dipotongan kesadaran

ketika tanah kerontang
menceritakan semua kemalangan
begitu riang.
080304

Titik

Jangan pernah ada takut
Dengan smua raut hidup

Jangan ada gelisah singgah
Merebut mimpi yang sedang kau papah

Jangan peduli dengan smua gaduh yang menyentuh
Karena setiap daun yang tumbuh
Selalu siap untuk jatuh
010305

Agnotis

aku kurang faham
atau mungkin bodoh
atau barangkali suatu kesadaran
atau kewajaran

bila kemudian aku meringis
karena terluka
atau lalu aku terbisu karena (memang) tak mampu

tapi aku tak akan mati
hingga aku dapat mencintai
bukan sekedar mendekati!
2001

Di ujung rintik

bila memang akan kau ingkari
lebih baik kau keringkan saja
seluruh embun
yang telah terlanjur terbetik
keluar tergantung

aku terbiasa dengan segala terik siang
atau apapun, tanpa keberatan
karena cuaca yang telah tumbuh dewasa
dari puluhan perjalanan
ratusan kelengangan
siang malam pencarian!
030704

Kulsum

kau hinggap, sekejap
dengan keharuman buram
yang terus merayap tanpa harap
menyentuh bibirku-nuraniku
hinggap rapat tak bergerak

runtuh, lepas dari tubuh
hanya bunyi gemuruh
mengayuh seluruh ingatan
kehulu waktu yang makin tak kelihatan

wajah sederhana
yang masih duduk diam, seperti dendam
menunggu gelap malam, untuk terbang
mencari sarang lebah, penyengat resah

masih terus pasrah
menunggu angin berbelok arah!
030904

Lengang

kembali lagi bolong
keharumanpun jatuh terdorong
potongan keindahan pasrah digotong
sepotong demi sepotong
melepuh terbakar gosong
hanyut lagi, jadi kembali kosong!
210104

Musim dingin

berjuang dalam keriangan para belalang
saat musim dingin datang
terinjak dalam kepasrahan telanjang
antara doa2 yang terbang
dari kubah resah panjang
makin meradang

di halaman mimpi harapan
kata2 bergetar berhamburan
setelah bertahun tertimbun
ribuan tulisan tarangkum
tanpa judul yang anggun

sebagian pintu memang tak kelihatan!
120104

Diam

bersamaMu, ingin aku diam tak jemu
mengeja asma yang ku bisa
dengan hati dan rasa rindu
yang tak pernah bisa kudatangkan bersamaan
seperti gelap dan malam

bersamaMu, aku ingin bisa tetap diam
dalam luka dan senyum beragam
yang Kau berikan ditiap pemberhentian
tiap pagi atau petang
sampai Engkau menjemputku pulang.
100904

Biji ranting

relakah kau
untuk jadi biji2 yang tertimbun
dalam kegelapan berhamparan
tanah2 yang menindih tanpa perasaan
beban duka dan kesedihan

agar tumbuh jadi tunas tangguh
jadi tanaman kebaikan
yang melahirkan bunga
dan keharuman islam

atau kau hanya ingin jadi biji manja
yang tergolek diatas lantai bening kaca
karena tak ingin tersentuh noda
warna2 tanah dan luka

hingga hanya jadi biji kering
yang tak bisa jadi, walau sekedar ranting.
0504

Skeptisme

di ujung jalan yang penuh iklan ini
ternyata hanya lengang
yang terbungkus lapang padang rerumputan
yang ternyata juga gersang
buntu, hanya ada dinding batu
penuh pahatan berantakan
gambar bunga, tanpa warna
matahari, tanpa cahaya
dan ratusan baris pribahasa
dari dendang para penggembala buta!
170904

Titik 3

de, biar tangis itu seperti gerimis manis
yang menyiram tanaman2 harapan

biar dia jatuh, tanpa mengeluh
biar mengerti warna2 bumi
yang memang sering tak seiring hati
131104

Titik 2

cintaNya memang penuh rahasia
hingga kadang kita diberinya duka dan resah
agar hati tergugah
bahwa kita memang sangat lemah
dan menyadari
bahwa kita akan kembali padaNya
juga sendiri
161104

Titik1

keindahan itu ada
ketika ketulusan terus dihadirkan
ketenangan itu ada
ketika kepasrahan terus dihamparkan
dan kemenangan adalah
ketika kita bisa merebut diri sendiri
020304

Saat berdegup 3

tetap saja tak bisa kubungkam oleh tumpukan kelelahan
terus saja mengajakku berbincang

berhenti, tak bisa
meski berat dikepala
makin terasa melelahkan
bagai degup jantung saat ketakutan

terus saja mataku terbuka
melihat paras hati
yang kian pias bagai mati

hanya Engkau yang mengerti!
011204

Saat berdegup 2


ramai sekali dini hari ini
semua timbul berkumpul
seperti ingin melepas rindu
dengan pelukan erat tak bisa dilepaskan

semua datang berhamburan
bagai katak dimusim hujan
meracau, dari setiap danau masa lampau

tertawa, entah jeritan tenggelam
tak bisa kubedakan
derum ingatan yang berlalu lalang
terlalu membisingkan
011204

Saat berdegup 1

tak ada suara
hanya detak jam yang masih riang
detak jantung mengiring
melepas malam menyulam
serpihan kesadaran
pada benang panjang
yang melilitku di pembaringan

tak ada suara
hanya lampu setengah terang
dan pena yang tak bisa kutahan
merangkai keluhan
diatas putih buram

walau aku tahu
waktu bukan sekedar pemandu
pada kenangan di sebrang lautan
aku tetap tak bisa terpejam
011204

Peti Mati

kenapa masih terus risau
bila memang keharusan itu
telah jadi, tertutup mati di peti

pada penyesalan
katakana saja, jangan bosan!
Pada kesalahan
Bisikan saja, tuliskan yang kau inginkan!

Biar hujan yang akan menghapuskan
Tinta warna yang tertumpahkan
011204

Proses

biar wajahmu terluka, tak apa
matamu belum tertutup
oleh lebam pukulan para pendatang
atau sengatan pecundang

biar goresan yang ditinggalkan
terus memberi ingatan
agar jangan selalu terkalahkan

011204